Tuesday, October 2, 2012

Obat Betablocker

Obat Beta blocker adalah obat yang memblok reseptor beta dan tidak mempengaruhi reseptor alfa. Atau bisa juga diartikan seperti obat-obat yang menghambat norepinephrine dan epinephrine (adrenaline) agar tidak berikatan dengan reseptor-reseptor beta. Obat beta blockers dapat juga
disebut sebagai memblokir beta-adrenergic agen, antagonis beta-adrenergic atau beta antagonis.

Obat beta blocker

  • Jenis - jenis Obat Beta Blocker

    1. acebutolol
    2. betaxolol
    3. bisoprolol
    4. esmolol
    5. propranolol
    6. atenolol
    7. labetalol
    8. carvedilol
    9. metoprolol
    10. nebivolol

  • Fungsi Obat Beta Blocker

    1. Sebagai peredam jantung yang suka berdebar - debar atau pengontrol irama detak jantung
    2. Mengurangi tekanan darah dengan memperlebar pembuluh-pembuluh darah
    3. Mampu mencegah lebih jauh serangan jantung dan kematian setelah serangan jantung

  • Kegunaan Obat Beta Blocker

  1. Untuk orang yang mempunyai masalah jantung sperti jantung yang abnormal, tekanan darah tinggi, gagal jantung dan angina (nyeri dada)
  2. Bisa juga digunakan untuk penderita tremor
  3. Pheochromocytoma
  4. Pencegahan migrain-migrain
  5. Akathisia (kegelisahan atau ketidakmampuan untuk duduk dengan tenang
  6. perawatan hyperthyroidism


  • Efek Samping dari Obat Betablocker

    1. Mungkin akan menyempitkan jalan-jalan udara dengan menstimulasi otot-otot yang mengelilingi jalan-jalan udara untuk berkontraksi atau Sesak nafas
    2. Diare
    3. Kejang-kejang perut
    4. Mual dan muntah
    5. Ruam, penglihatan yang kabur, kejang-kejang otot, dan kelelahan mungkin juga terjadi.
    6. Sakit kepala
    7. Depresi
    8. Kebingungan
    9. Pusing
    10. Mimpi-mimpi buruk dan halusinasi-halusinasi



  • Dosis Pemakaian Obat Beta Blocker

  • Dosis yang digunakan pada beta-blockers harus dilakukan sesuai tujuan terapi. Misalkan digunakan untuk pengobatan hipertensi maka dosis beta-blockers dititrasi berdasarkan tekanan darah yang ingin dicapai. Tetapi, jika beta-blockers digunakan untuk dalam waktu jangka panjang seperti pada gagal jantung kronik atau pasca- infark miokard, dosis ha­rus dititrasi menurut dosis yang digunakan dalam uji klinis. Hati - hati jika penghentian terapi beta-blockers setelah pengobatan kronik dapa­t menimbulkan beberapa gejala seperti hipertensi, aritmia, dan eksaserbasi angina.

    Related Post:

    1 Comments
    Tweets
    Komentar

    1 comment:

    Silahkan Tinggalkan Komentar Anda tapi Jangan Nyepam Ya ^_^